Berdasarkan para sejarawan, zaman megalitikum mempunyai beberapa peninggalan yang memiliki fungsi menjadi medium penghormatan, lambang kematian dan persinggahan. Peninggalan pada zaman megalitikum memiliki fungsi dan peran penting untuk masa prasejarah.
Peninggalan tersebut menjadi bagian klasifikasi prasejarah, pada zaman megalitikum tersebut ada beberapa peninggalan tertentu. Misalnya berupa batu-batu berukuran besar dan dijadikan sebagai hasil kebudayaan zaman ini.
Ada pun fungsi hasil dari kebudayaan tersebut yaitu bisa menjadi tempat atau media beribadah. Bisa juga untuk mengenang para nenek moyang pada sistem kepercayaan dinamisme dan animisme.
Hasil-hasil kebudayaan seperti itu ternyata mempunyai fungsinya masing-masing pada upacara-upacara tertentu. Ini dia hasil kebudayaan dari zaman Megalitikum yang perlu kamu tahu.
Kubur Peti
Sesuai dengan namanya, benda yang satu ini memiliki bentuk peti. Kubur Peti digunakan untuk keperluan menaruh jenazah. Batu yang berbentuk persegi panjang nantinya dikubur atau dipendam di tanah sesuai dimasukkan jenazah. Kalau di Indonesia, Kubur Peti sudah pernah ditemukan yaitu di Kuningan.
Waruga
Sebenarnya fungsi peninggalan satu ini sama saja dengan yang pertama yaitu kubur peti. Namun, pembedanya yaitu bentuk bendanya. Kalau Waruga digambarkan memiliki bentuk bulat dan bisa kubus.
Lalu di atas Waruga terdapat atap, atap ini terlihat seperti layaknya genteng rumah yang berbentuk segitiga. Mayat nantinya ditaruh dengan posisi jongkok dalam Waruga ini. Lalu terkait penemuannya, sudah pernah ada di Minahasa.
Sarkofagus
Ada pun lagi yang namanya Sarkofagus, peninggalan satu ini masih serupa fungsinya dengan waruga atau pun kubur peti. Namun, bentuk Sarkofagus lebih cekung atau menyerupai lesung. Untuk lokasi penemuan Sarkofagus yaitu di Bali.
Arca/ Patung
Mungkin sudah banyak dari kita yang tahu kalau patung sering menjadi penggambaran makhluk dan bisa dibuat dari berbagai macam bahan. Tetapi umumnya arca yang menjadi hasil zaman megalitikum masih dibuat dengan bahan batu.
Bentuknya menyerupai manusia dan bisa binatang. Sedangkan fungsinya yaitu digunakan untuk sebagai simbol pemujaan. Bisa juga sebagai lambang roh sesepuh atau nenek moyang. Ada beberapa batu arca yang pernah ditemukan yaitu di Pasemah atau pegunungan sekitar Palembang dan Bengkulu.
Menhir
Kalau di Indonesia, Sumatera Selatan atau Kalimantan memiliki peninggalan Menhir ini. Benda yang satu ini memiliki bentuk menyerupai tugu atau tiang, sementara bahannya dari batu.
Pembangunan Menhir dimaksud untuk menjadi lambang peringatan ke arwah atau roh para nenek moyang. Tak hanya itu, Menhir ini dipakai untuk mengikat para binatang persembahan ke nenek moyang.
Menhir juga menjadi sebagai sarana ibadah saat masyarakat di zaman Megalitikum hendak memuja roh para pendahulunya.
Dolmen
Untuk benda peninggalan satu ini memiliki bentuk seperti layaknya meja yang dibuat dengan batu besar. Bagian permukaan atau atasnya rata dan diduga menjadi tempat untuk menaruh roh, untuk ketua suku duduk, dan untuk meletakkan persembahan.
Di bagian bawahnya, terdapat penyangga pada bagian bawahnya dengan jumlah empat buah.
Punden Berundak-undak
Lalu peninggalan budaya Megalitikum yang terakhir yaitu bangunan bertingkat, benda ini terdiri dari tumpukan batu. Bentuk punden ini tinggi dan membuatnya harus memiliki tanjakan-tanjakan yang kecil.
Di zaman dahulu, untuk tingkatan teratas merupakan tempat paling suci. Tempat tersebut digunakan untuk memuja roh para pendahulu. Bentuk batu yang bertumpuk tersebut juga diklaim merupakan asal-usul penciptaan candi seiring dari perkembangannya. Itu saja ulasan kali ini dan semoga bisa bermanfaat.
Baca juga: Beberapa Tempat Bersejarah Semarang Yang Sudah Ada Dari Lama
Sumber: https://beritakubaru.com/