Ada salah satu pulau yang sangat unik di Indonesia yaitu Pulau Ular. Lokasi Pulau Ular yaitu di NTB lebih tepatnya di Bima. Penghuni Pulau Ular yaitu ular-ular, maka dari itu Pulau ini dinamakan Pulau Ular.
Selain ular, Pulau Ular tersebut juga dihuni beberapa spesies tumbuhan, dan tak ada manusia tinggal menetap di pulau unik ini. Selain pulau ular di indonesia terkenal menjadi tempat wisata, ada sejarah tersendiri juga pada Pulau Ular tersebut.
Agar bisa lebih memahami seperti apa Pulau Ular, simak beberapa hal berikut ini.
Ular yang menghuni ternyata berbisa
Beberapa orang mungkin berpikir kalau ular di sini adalah ular biasa atau tidak berbisa mengingat Pulau Ular yang menjadi tempat wisata. Padahal ular yang bertempat di sini adalah ular Laticauda Colubrina.
Ular tersebut lebih dikenal dengan Ular Erabu, ciri khas ular ini yaitu mempunyai warna belang hitam abu-abu pada tubuhnya. Ular tersebut juga memiliki kepala berukuran kecil dengan panjang kurang lebih 87 sampai 150 cm.
Meski ular ini mempunyai bisa mematikan, ular tersebut tidak terlalu berbahaya. Hal ini memang karena ular satu ini tidak fokus kepada para perenang atau penyelam sebagai musuh membahayakan. Ular erabu juga jarang menggigit
Menyimpan sejarah zaman kerajaan
Berdasarkan legenda Kerajaan Bima, kerajaan yang dipimpin Indra Kumala ini mengalami peperangan. Kerajaan Bima dari Provinsi NTB perang dengan Kerajaaan Flores dari Provinsi NTT.
Pada peperangan tersebut, Bima mampu memenangkan peperangan, dan berhasil menguasai kawasan pulau ular dengan beberapa wilayah lain di flores termasuk memegang peraturan kerajaan Flores secara menyeluruh.
Setelah lama tunduk pada Bima, Flores bangkit kembali menyusun perebutan wilayah. Bahkan flores merencanakan juga bekerja dengan pemerintahan dari Belanda untuk kembali merebut kekuasaannya.
Tapi sangat disayangkan, rencana Kerajaan Flores diketahui Indra kumala, lalu Raja tersebut mempersiapkan langsung prajurit untuk bertujuan menghancurkan bibit-bibit para pemberontak termasuk Prajurit Belanda.
Lalu kemudian Kerajaan Bima mencegat musuh di kawasan selat Sape lebih tepatnya di timur bima (sekarang kecamatan sape). Pada lokasi ini terjadi peperangan yang akhirnya dimenangkan Kerajaan Bima.
Kerajaan Bima membawa tahanan dari pemberontak Kerajaan Flores menuju sebuah pulau yaitu Gili Banta. Lokasi pulau ini antara perbatasan NTT dan NTB. Sementara para petinggi Kerajaan Flores beserta pemimpin prajurit dari Belanda dipenjara di Wera.
Lalu di sini dikutuk Raja Indra menjadi ular, sementara kapalnya dikutuk menjadi sebuah pulau, pulau tersebut yang sekarang dikenal sebagai Pulau Ular.
Pemandangan indah nan menakjubkan
Tak hanya terkenal karena sejarahnya dan unik, Pulau Ular memiliki pemandangan menakjubkan juga, karena letaknya ada di kawasan tengah laut yang berwarna biru cantik. Selain itu, pada area sekitar pesisir pantainya terdapat mata-mata air.
Lebih uniknya air dari situ merupakan air tawar, tapi sayangnya ketika air pasang, maka mata airnya akan tenggelam. Mata air tersebut dinamakan ‘Oimada Ma caba’, artinya yaitu ‘mata air tawar’.
Ada larangan di Pulau Ular
Kalau kalian datang ke Pulau Ular, ada hal yang tak boleh dilakukan yaitu menangkap ular sendiri karena ular di sini harus terlebih dahulu ditangkap penduduk setempat setidaknya. Lalu setelah itu, para penggunjung bisa memegang ular tersebut
Dilarang keras juga untuk membawa ular pulang dari Pulau Ular tersebut. Masyarakat setempat mempercayai kalau yang membawa ular ini pulang, maka tidak bisa selamat sampai pulang ke rumah.
Baca juga: Review Singkat Wisata Gili Trawangan. Tempat Terbaik Di Lombok Untuk Liburan